Banyak anggapan bahwa Antivirus gratisan bisa bekerja lebih baik dari
pada aplikasi berbayar seperti Kaspersky. Nah, serangkaian pengujian pun
dilakukan untuk membuktikannya.
Komparasi tersebut dilakukan oleh lembaga riset AV-Test.org pada November dan Desember 2011, dan membandingkan Kaspersky Internet Security 2012 dengan empat solusi antivirus gratisan.
Tes dilakukan pada beberapa PC serupa yang menggunakan Windows 7 dengan Service Pack 1. Semua update yang ada pada saat pengujian dijalankan. Untuk menciptakan lingkungan PC dunia nyata, beberapa program terkenal dan berpotensi rawan serangan turut dipasang.
Lab pengujian mengumpulkan 100 halaman web berbahaya, setengah di antaranya mencoba menginfeksi sistem menggunakan drive-by-download. Setengah lainnya menggunakan tautan langsung yang mengarah pada file berbahaya.
Penelitian coba menghadirkan gambaran sesungguhnya dari kehidupan pengguna. Jadi setiap serangan dimakssimalkan saat pengujian berlangsung, selain itu aplikasi antivirus yang terpasang pun dilengkapi dengan update terkini dari masing-masing vendor.
Salah satu test yang dijalankan adalah dengan mengunduh dan menjalankan file berbahaya, atau mengunjungi halaman yang sudah terinfeksi. Kemudian malware diberikan waktu untuk menyerang pada sistem yang sudah terlindungi.
Simulasi tersebut coba menggambarkan kondisi nyata ketika para pengguna internet mengunjungi situs berbahaya yang tidak diketahui. Hasilnya?
Kaspersky Internet Security 2012 memblokir 99 dari 100 objek berbahaya, dan berhasil memblokir aksi malware yang berbahaya. Seperti dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (25/2/2012).
Komparasi tersebut dilakukan oleh lembaga riset AV-Test.org pada November dan Desember 2011, dan membandingkan Kaspersky Internet Security 2012 dengan empat solusi antivirus gratisan.
Tes dilakukan pada beberapa PC serupa yang menggunakan Windows 7 dengan Service Pack 1. Semua update yang ada pada saat pengujian dijalankan. Untuk menciptakan lingkungan PC dunia nyata, beberapa program terkenal dan berpotensi rawan serangan turut dipasang.
Lab pengujian mengumpulkan 100 halaman web berbahaya, setengah di antaranya mencoba menginfeksi sistem menggunakan drive-by-download. Setengah lainnya menggunakan tautan langsung yang mengarah pada file berbahaya.
Penelitian coba menghadirkan gambaran sesungguhnya dari kehidupan pengguna. Jadi setiap serangan dimakssimalkan saat pengujian berlangsung, selain itu aplikasi antivirus yang terpasang pun dilengkapi dengan update terkini dari masing-masing vendor.
Salah satu test yang dijalankan adalah dengan mengunduh dan menjalankan file berbahaya, atau mengunjungi halaman yang sudah terinfeksi. Kemudian malware diberikan waktu untuk menyerang pada sistem yang sudah terlindungi.
Simulasi tersebut coba menggambarkan kondisi nyata ketika para pengguna internet mengunjungi situs berbahaya yang tidak diketahui. Hasilnya?
Kaspersky Internet Security 2012 memblokir 99 dari 100 objek berbahaya, dan berhasil memblokir aksi malware yang berbahaya. Seperti dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (25/2/2012).
Sedangkan produk gratisan yang diwakili oleh Avast! Free Antivirus 6.0 memblokir 95 ancaman dari 100 malware yang disodorkan. Kemudian Microsoft Security Essentials menunjukan hasil lebih buruk dengan meloloskasn sekitar 14 jenis virus.
Avira Free Antivirus 2012 meloloskan 13 ancaman dan hanya memblokir sebagian satu virus lainnya, sedangkan AVG Anti-Virus Free Edition 2012 meloloskan empat ancaman dan lima lainnya hanya terblokir sebagian.
Dua dari empat produk gratisan juga salah mengenali program, dimana program yang tidak terjangkit ditandai sebagai program berbahaya. Keduanya adalah Avast! Free Antivirus 6.0 yang membuat satu kesalahan, dan AVG Anti-Virus Free 2012 yang membuat delapan kesalahan.
"Tes ini membuktikan bahwa antivirus gratisan memang memberikan perlindungan terhadap ancaman malware. Tetapi, kita tidak bisa mengandalkan antivirus yang gagal memblokir lima ancaman dari seratus ancaman yang ada," kata Oleg Ishanov, Deputi Direktur Penelitian Anti-Malware Kaspersky Lab.
anehnya kenapa waktu uji coba free semua kecuali KIS.. seharusnya semua AV dong dilibatkan..
BalasHapuskan yang mau dicoba tu antara free ma yang bayaran...
BalasHapus